Senin, 07 Maret 2016

Pesan Terakhir....

Alkisah -- Seorang sahabat yang bernama Ibnu Mas`ud ra berkata:

Menjelang wafatnya Rasulullah saw, kami (para sahabat) berkumpul di rumah Siti Aisyah binti Abu Bakar. Rasulullah mengamati kami hingga berderailah air matanya.

Beliau pun bersabda: “Marhaban bikum (selamat datang bagimu), semoga Allah selalu mengasihimu. Pesanku, bertakwalah kalian kepada Allah SWT dan patuhillah segala perintah-Nya.”

“Kini telah dekat saat perpisahanku dengan kalian. Dan telah dekat pula saat seseorang pulang ke hadirat Allah SWT untuk menghuni surga-Nya.”

“Maka, mandikanlah nanti jenazahku oleh Ali, dengan dibantu oleh Fadlal bin Abbas yang menuangkan airnya, serta Usamah bin Zaid membantu mereka berdua.”

“Kemudian, bungkuslah jenazahku dengan kafan pakaianku sendiri jika kalian mau, atau kain Yaman putih.”

“Jika kalian memandikanku, letakkanlah jenazahku di atas balai tempat tidur di rumahku. Kemudian, keluarlah kamu sekalian sejenak meninggalkanku.”

“Maka, yang pertama mensholatiku adalah Allah SWT, lalu Jibril, kemudian Isrofil, dan Mikail, serta izrail berikut pembantunya, sesudah itu para malaikat seluruhnya.”

“Sesudah itu, kalian boleh masuk mensholatiku berjamaah.”

Maka, setelah mereka mendengar perpisahaan dari Nabi Muhammad saw, menjeritlah dan menangis para sahabat sambil berkata, “Wahai Rasulullah, engkaulah Rasul kami, sebagai penguat persatuan kami dan sebagai pemimpin yang mengurusi urusan kami.”

“Maka, jika engkau telah tiada, kepada siapakah kami harus mengadukan urusan kami?”

Maka, bersabdalah beliau: “Kutinggalkan kalian pada jalan yang benar dan jelas. Dan kutinggalkan pula dua penasehat bagimu, yang satu pandai berbicara sedangkan satunya lagi diam, itulah dia: Al Quran dan maut.”

“Ketika kamu menghadapi urusan yang penting, maka kembalikanlah kepada Al Quran dan As Sunah.”

“Dan jika hatimu keras, maka lunakkanlah dengan memetik hikmah dari sabab-musababnya maut.”

Bersambung: Sholat Subuh Terakhir

***
Referensi: Abu H.F. Ramadlan BA, Terjemah Duratun Nasihin”, Penerbit Mahkota, Surabaya.