Selasa, 08 Maret 2016

Selamat Tinggal Fatimah

Alkisah -- Salah seorang sahabat yang bernama Ibnu Mas`ud ra berkata:

Ketika malaikat maut datang ke rumah Rasulullah saw, menagislah putri beliau, Siti Fatimah sekeras-kerasnya.

Sambil menangis, Siti Fatimah berkata, “Aduh, celakalah dengan kewafatan Nabi terakhir. Sungguh malapetaka besar menimpa kami dengan wafatnya manusia mulia yang paling taqwa, terhentilah bimbingan darinya, dan penyesalan bagi kami akibat terhentinya wahyu dari langit.”

“Sungguh aku terhalang mendengar sabdamu. Dan tiada lagi kudengar ucapan salammu sesudah hari ini.”

Bersabda Rasulullah saw: “Wahai Fatimah, janganlah engkau menangis sebab engkaulah orang pertama dari keluargaku yang segera berjumpa denganku.”

Kemudian Rasulullah saw mempersilahkan malaikat maut masuk. Malaikat maut masuk ke dalam rumah Rasulullah sambil mengucapkan salam, “Assalamu`alaikum warohmatullahi wabarokatuh.”

Rasulullah saw menjawab salamnya, “Wa `alaikumusalam warohmatullahi wabarokatuh.” Beliau bersabda, “Wahai malaikat maut, kedatanganmu untuk berkunjung atau mencabut nyawa?”

Malaikat maut menjawab, “Aku datang untuk berkunjung sekaligus mencabut nyawa engkau, dan jika engkau berkenan. Tapi jika tidak, akupun akan pulang.”

Bersambung: Jibril Hadir

***

Referensi: Abu H.F. Ramadlan BA, “Terjemah Duratun Nasihin”, Penerbit Mahkota, Surabaya.