Alkisah -- Pada
suatu malam, Nabi Muhammad saw berangkat ke masjid. Setibanya di pintu masjid,
beliau melihat Iblis berada di pintu masjid.
Nabi Muhammad saw bertanya: “Hai, Iblis. Kenapa kau berada di tempat ini? Apa mau mu?”
Iblis menjawab, “Sebetulnya aku hendak masuk ke dalam masjid untuk menggoda orang yang sedang sholat. Tapi, apalah daya, rasa takutku terhadap seorang pria yang sedang tidur itu, mengakibatkan rencanaku gagal.”
Nabi Muhammad saw bertanya lagi: “Hai, Iblis. Kenapa kau tak gentar berhadapan dengan orang sedang sholat. Padahal, dia sedang beribadah dan bermunajad kepada Tuhannya. Namun, yang kau takuti malah orang yang tengah tidur pulas dan lupa?”
Iblis menjawab, “Orang yang sedang sholat itu adalah orang bodoh, sehingga gampang diperdaya. Sedangkan orang yang sedang tidur adalah orang `alim.”
“Jika aku memperdaya pelaku sholat dan merusak sholatnya, maka kekhawatiranku timbul jika orang `alim itu bangun dari tidurnya, lalu membetulkan sholat si bodoh itu.”
Kemudian, Nabi Muhammad saw bersabda: “Tidurnya orang `alim lebih utama daripada ibadahnya orang bodoh.” (Minhajul Muta`allimun).
Dan Nabi Muhammad saw bersabda: “Siapa yang ingin terpelihara ilmunya, maka dia harus memelihara 5 hal secara terus menerus, yakni:
(1) Sholat sunah malam hari, walaupun hanya 2 raka`at;
(2) Menjaga wudhu;
(3) Taqwa kepada Allah SWT ketika sendirian ataupun dikeramaian;
(4) Makan dengan tujuan taqwa, bukan karena menuruti hawa nafsu. Termasuk, bertaqwa ketika bersetubuh antara suami-istri;
(5) Menggosok gigi setelah bangun tidur, habis makan, sebelum sholat dan sebelum membaca Al Qur`an.”
Dan Nabi Muhammad saw bersabda: “Jadilah seorang `alim yang mengajarkan ilmunya. Jika tidak, jadilah seorang pelajar yang menimba ilmu. Dan jika tidak, jadilah pendengar yang baik dan aktif. Tetapi, janganlah jadi orang yang ke-empat, yakni orang yang suka bikin onar dan fitnah. Maka binasalah kamu.”
Salah seorang sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah amal perbuatan yang paling utama?”
Nabi Muhammad saw menjawab: “Berilmu tentang mengenal Allah.”
# Jibril Hadir
# Rezeki Kita Dijamin Tuhan
Referensi: Abu H.F. Ramadlan BA, “Terjemah Duratun Nasihin”, Penerbit Mahkota, Surabaya.
Nabi Muhammad saw bertanya: “Hai, Iblis. Kenapa kau berada di tempat ini? Apa mau mu?”
Iblis menjawab, “Sebetulnya aku hendak masuk ke dalam masjid untuk menggoda orang yang sedang sholat. Tapi, apalah daya, rasa takutku terhadap seorang pria yang sedang tidur itu, mengakibatkan rencanaku gagal.”
Nabi Muhammad saw bertanya lagi: “Hai, Iblis. Kenapa kau tak gentar berhadapan dengan orang sedang sholat. Padahal, dia sedang beribadah dan bermunajad kepada Tuhannya. Namun, yang kau takuti malah orang yang tengah tidur pulas dan lupa?”
Iblis menjawab, “Orang yang sedang sholat itu adalah orang bodoh, sehingga gampang diperdaya. Sedangkan orang yang sedang tidur adalah orang `alim.”
“Jika aku memperdaya pelaku sholat dan merusak sholatnya, maka kekhawatiranku timbul jika orang `alim itu bangun dari tidurnya, lalu membetulkan sholat si bodoh itu.”
Kemudian, Nabi Muhammad saw bersabda: “Tidurnya orang `alim lebih utama daripada ibadahnya orang bodoh.” (Minhajul Muta`allimun).
Dan Nabi Muhammad saw bersabda: “Siapa yang ingin terpelihara ilmunya, maka dia harus memelihara 5 hal secara terus menerus, yakni:
(1) Sholat sunah malam hari, walaupun hanya 2 raka`at;
(2) Menjaga wudhu;
(3) Taqwa kepada Allah SWT ketika sendirian ataupun dikeramaian;
(4) Makan dengan tujuan taqwa, bukan karena menuruti hawa nafsu. Termasuk, bertaqwa ketika bersetubuh antara suami-istri;
(5) Menggosok gigi setelah bangun tidur, habis makan, sebelum sholat dan sebelum membaca Al Qur`an.”
Dan Nabi Muhammad saw bersabda: “Jadilah seorang `alim yang mengajarkan ilmunya. Jika tidak, jadilah seorang pelajar yang menimba ilmu. Dan jika tidak, jadilah pendengar yang baik dan aktif. Tetapi, janganlah jadi orang yang ke-empat, yakni orang yang suka bikin onar dan fitnah. Maka binasalah kamu.”
Salah seorang sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah amal perbuatan yang paling utama?”
Nabi Muhammad saw menjawab: “Berilmu tentang mengenal Allah.”
***
# Hebatnya Bersedekah# Jibril Hadir
# Rezeki Kita Dijamin Tuhan
Referensi: Abu H.F. Ramadlan BA, “Terjemah Duratun Nasihin”, Penerbit Mahkota, Surabaya.